Aksi serangan Charlie Hebdo untuk memelihara
momentum perang global melawan terorisme Islam yang akhir-akhir ini kian
surut gemanya.
“Amerika Serikat telah merencanakan dan melaksanakan aksi serangan Charlie Hebdo untuk memelihara momentum perang global melawan terorisme Islam yang akhir-akhir ini kian surut gemanya. Serangan itu juga untuk menekan Presiden Perancis Francois Hollande untuk tetap mempertahankan sanksi ekonomi Barat terhadap Rusia.”
Dalam segmen wawancara sepanjang 10 menit itu, Martynov dengan tegas menyatakan jika Amerika harus bertanggungjawab atas tragedi yang memojokkan Islam. Dia juga menuding Amerika berusaha keras agar Eropa terus-menerus dilanda kecemasan agar senantiasa tetap bergantung pada kampanye perang kontrateroris yang digelar Gedung Putih sejak tragedi WTC tahun 2001 yang juga merupakan kerjaan orang dalam.
Alexei Martynov, Analis Intelijen Rusia (Vox.com)
“Amerika itu berusaha keras terus membuat Eropa kuatir dan tidak mendekat kepada Rusia,’ ujar Martynov.
Martynov merupakan salah seorang pakar intelijen Rusia yang dikenal sebagai pendukung Presiden Vladimir Putin. Sejak 2012, ketika Vladimir Putin kembali menjabat sebagai Presiden Rusia, berbagai media massa swasta bermunculan dan mendukung kebijakan-kebijakan Putin dan sering sekali bersikap kritis terhadap Gedung Putih. (Vox/rz) Redaksi – Sabtu, 20 Rabiul Awwal 1436 H / 10 Januari 2015 08:16 WIB
(nahimunkar.com)
Tidak ada komentar