Slider

Larangan Dan Sanksi Dalam UU ITE
Bukti Kesesatan Syiah
Tahun 2020 Syiah berencana melakukan kudeta di Indonesia
Riba Lebih Buruk Dari Pada Zina
Miskin yang Sabar Vs Kaya yang Bersyukur
Larangan Dan Sanksi Dalam UU ITE
Bukti Kesesatan Syiah
Tahun 2020 Syiah berencana melakukan kudeta di Indonesia
Riba Lebih Buruk Dari Pada Zina
Miskin yang Sabar Vs Kaya yang Bersyukur

Aktual

  • Sebagai bahan untuk menambah Ilmu Pengetahuan kita di dalam aktifitas di dunia maya, saya mencoba mengkompilasi hal - hal yang menjadi perbuatan yang dilarang dan sanksinya menurut UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. Perbuatan Yang Dilarang (pasal 27 ayat 1-4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman. Sanksi (Pasal 45 a...

    Continue reading

  • 1. Anda tidak bersiap siap saat waktu shalat akan tiba. 2. Anda melalui hari ini tanpa sedikitpun membuka lembaran Al Qur'an lantaran Anda terlalu sibuk. 3. Anda selalu berpikir setiap waktu bagaimana caranya ...

    Continue reading

  • Ternyata dunia aneh, hiperbolis, pertentangan aqidah dan seksualitas senantiasa mendapat respon yang sangat cepat. Media sosial telah mengubah orang-orang yang bodoh terlihat pintar, orang yang tidak tahu apa-apa men...

    Continue reading

  • Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.  Orang yang mudah mengkafirkan kaum muslimin adalah orang yang sedikit wara’ dan agamanya, dangkal ilmu dan bashirahnya, karena mengkafirkan mempunyai konskwensi yang a...

    Continue reading

  • Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah Bismillah, Takfir, satu perkara yang sangat mendasar. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan kita untuk tidak mudah menuduh kafir kepada saud...

    Continue reading

Aktual

Smal Galeri

Artikel

Artikel

Aqidah

  • Rahmat Idris   Menulis : Silaturrahim ahlul maksiat? Kalau tidak khalwat setidaknya i'tilat Nah, apa makna silaturrahim? banyak yang memaknai silaturrahim yang jamak diucap silaturrahmi adalah menyambung hub...

    Continue reading

  • Gubernur Kok Berkata Kotor? Bgmn komentar ustad untuk perkataan kotor gubernur kapir A*ok. Videonya ada di https://www.youtube.com/watch?v=mqDqFavtjYM&feature=youtu.be. Itupun masih ada orang yg terlalu mendew...

    Continue reading

  • PERBEDAAN pendapat adalah konsekuensi logis dari perbedaan pemahaman, perbedaan kapasitas akal, perbedaan tingkatan cara berfikir. SANGAT tidak normal jika perbedaan pendapat di antara kita menjadi: pintu per...

    Continue reading

Aqidah

Galeri

Berita

  • Rahasia Teknologi Ternak Lele Panen 8 Kali Lipat. Lele merupakan makanan favorit msyarakat dengan protein yg cukup tinggi. Berbagai upaya teknologi ternak lele dikembangkan untuk menggenjot produksi lele. Kolam 1 m3 mampu menghasilkan 250 kg lele, lazimnya hanya 31 kg. Panen lele kini meningkat 800%. Sekilas tidak ada yang spesial di empat kolam semen yang saling berhadapan itu. Pengelola membudidayakan lele di kolam milik Sekolah Tinggi Perikanan (STP), Serang, Provinsi Banten, itu. Yang istimewa sebuah kolam berukuran 2 m x 1,5 m x 0,7 m itu berpopulasi 5.000 lele. Artinya rata-rata populasi 2.380 ikan per 1 m3. “Lazimnya peternak hanya mengisi 300 lele per m3,” kata Margono SSTPi, penanggung jawab pembenihan di kampus itu. x Margono menebar bibit berukuran 9—10 cm. Alasannya daya adaptasi tinggi dan lebih seragam sehingga tidak perlu penyortiran ukuran. Mereka menggunakan lele sangkuriang hasil pembenihan sendiri. Pemberian pakan dengan pelet dua kali sehari sampai kenyang. Pemberian pakan secepat mungkin agar tersebar merata ke semua lele. Food Convertion Ratio (FCR) atau rasio konversi pakan mencapai 0,9—1. Artinya untuk menghasilkan 1 kg daging diperlukan 0,9—1 kg ...

    Continue reading

  • Amir Ahmed Ali (25 tahun), merupakan bujang asal Damaskus. Ia direkrut ISIS tiga tahun silam. Posisinya ditempatkan dalam pasukan bersenjata yang bertanggung jawab pada artileri. Kiprahnya bersama ISIS tamat sa...

    Continue reading

  • Merdeka.com - Tanpa diduga siapapun, kemarin (25/3) Arab Saudi menginvasi Yaman. Tak tanggung-tanggung, Negeri Petro Dollar itu mengerahkan 100 jet tempur dan 150 ribu infantri yang sekarang berjaga di perbatasa...

    Continue reading

  • RIYADH - Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman membeberkan alasan mengapa dia memenuhi permintaan Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi untuk membombardir Houthi. Menurut Salman, bila dibiarka...

    Continue reading

  • Militer Arab Saudi tengah melancarkan operasi serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman, kata Dubes Saudi untuk Amerika Serikat. Dubes Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir, mengatakan negaranya beraksi demi ‘mem...

    Continue reading

Berita

Video

» » Keberadaan ICC Bentuk Intervensi Pemerintah Iran kepada Indonesia
«
Previous
Posting Lebih Baru
»
Next
Posting Lama

Keberadaan ICC Bentuk Intervensi Pemerintah Iran kepada Indonesia
Ustadz Farid Ahmad Okbah (kanan)

JAKARTA– Islamic Cultural Center (ICC) lembaga di bawah Kedutaan Besar Iran di Jakarta yang beralamat di Jalan Buncit Raya kav 35 Pejaten Barat, merupakan lembaga yang diduga kuat mengintervensi pemerintah Indonesia.

“Di dalam dokumen resmi milik ICC ada ungkapan starategi nomor lima yang isinya mempublikasikan setiap wacana keislaman yang konstruktif dan revolusioner dalam berbagai bentuknya,” papar Ustadz Farid Ahmad Okbah di hadapan anggota Komis VIII DPR, Jakarta Rabu (1/2/2015).

Hal ini bisa perorangan, bisa kelompok, bisa lembaga bisa negara karena memang Iran telah menetapkan ekspor revolusinya. “Ini adalah sebuah pernyataan dari mereka,” tambahnya.


Ustadz yang getol mendakwahkan bahaya Syiah ini memaparkan, bahwa dalam dokumen ICC juga tertulis, “Dalam bidang humas dan komunikasi menyebarkan pamflet, poster,stiker, selebaran dakwah dan iklan layanan masyarakat dan membangun jaringan antar lembaga ahlul bait (syiah) dengan lembaga keagamaann lainnya baik dalam dan luar negeri pengiriman mubaligh dan mubalighah ke daerah-daerah” .

“Tentunya ini bentuk intervensi Iran terhadap Indonesia,” kata Ustadz yang sejak tahun 1980 mempelajari sepak terjang Syiah di Indonesia ini.



Dewan Syuro Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) ini juga menyebut sudah ada 1000 lebih buku Syiah berbahasa Indonesia yang telah diterbitkan oleh penerbit Alhuda di bawah payung ICC.

Sementara negara Iran sendiri undang-undang dasarnya berdasarkan Islam Syiah Imamiyah 12 imam. “Otomatis yang diluar Syiah tidak diakui oleh Iran,” jelas Ustadz Farid.

Pada kesempatan itu Ustadz Farid menekankan pula kepada anggota Komisi VII, masalah Syiah adalah masalah keamanan, politik dan intervensi asing terhadap kedaulatan NKRI.

Fakta lapangan yang dikemukakan tersebut ternyata sejalan dengan Majelis Ulama Indonesia yang memandang akar masalah menjamurnya Syiah di Indonesia adalah karena adanya perhatian yang besar dari pemerintah Iran melalui jalur pendidikan, kebudayaan dan keagamaan. Dalam konteks ini Majelis Ulama Indonesia meminta kepada pemerintah RI membatasi kerjasama bilateral hanya dalam bidang politik dan ekonomi-perdagangan, dan tak merambah bidang pendidikan, kebudayaan dan keagamaan. Seperti dimaklumi bahwa perkembangan infiltrasi ajaran Syiah di Indonesia masuk melalui ketiga jalur tersebut. Kebijakan politik itu perlu diambil segera oleh pemerintah RI Cq Kementrian Luar Negeri RI, Kementrian Agama RI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menghentikan laju perkembangan gerakan Syiah di Indonesia yang dirasakan sangat meresahkan umat Islam di Indonesia, berpotensi mengancam stabilitas Negara, dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. (Lihat buku: Mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syiah di Indonesia, Tim Penulis MUI Pusat, hal 131).

Puluhan ulama dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Syiah mengunjungi Komisi VIII DPR dan diterima oleh anggota dewan di Ruang Mahkamah Kehormatan Dewan. Mereka datang untuk mengadukan penodaan agama yang dilakukan oleh Syiah di berbagai daerah di Indonesia.

Hadir dalam kesempatan itu di antaranya KH. Athian Ali Dai (Ketua ANNAS) Habib Ahmad Zein Al AKaff (Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur), Farid Ahmad Okbah (pimpinan Pesantren Al Islam), KH. Atip Latiful Hayat, SH.LLM, PH.D (Calon Kandidat HakimAgung), Prof Asep Warlan Yusuf (Guru Besar Ilmu Hukum Unpar), KH. Lailurrahman (BASRA), KH. Kholil Ridwan (Ketua MUI), KH Ali Kharar (Ulama Madura), Amin Djamaluddin (LPPI), Fahmi Salim Lc, MA (Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah), dan masih banyak lagi. (azmuttaqin/arrahmah.com) A. Z. Muttaqin Kamis, 15 Rabiul Akhir 1436 H / 5 Februari 2015 11:47

***

Kedutan RI di Teheran adakan Jum’atan diteror


Penjelasan itu tambah gamblang ketika Ketua MUI KH Ahmad Khalil Ridwan dalam pertemuan itu mengemukakan bahwa di Teheran ibukota Iran tidak (dibolehkan) ada masjid Sunni (Ahlus Sunnah).

Disahut oleh KH Athian Ali Da’i, sebaliknya, sinagog Yahudi ada 19 di Teheran itu. Bahkan pengalaman KH Athian ketika diundang Kedutaan RI di Teheran, diberitahu bahwa jumlah lelaki di Kedubes RI itu hanya 28 orang, maka ketika mengadakan shalat Jum’at perlu mengundang warga Muslim Brunei, Malaysia dan sebagainya di Teheran, agar mencapai 40 orang sesuai dengan madzhab Imam Syafi’i. Namun Kedutaan RI itu diteror setiap mengadakan Jum’atan. Kemudian kembali shalat biasa dengan 28 orang.

Dalam pertemuan itu dijelaskan pula tentang Sudan telah menutup atase kebudayaan Iran yang ada di Sudan dan mengusir diplomatnya. Pemerintah Sudan di bawah kepemimpinan Presiden Omar Al Bashir telah menutup Pusat Kebudayaan Iran dan mengusir diplomat negara Syiah itu dalam jangka waktu 72 jam, di awal September 2014 lalu.

Berkaitan dengan itu, pernah diberitakan sikap Annas, di antaranya: Dalam pengamatan ANNAS, Kedutaan Besar Iran adalah Markas Besar Penyebaran Syiah. ANNAS juga melihat, kepercayaan dan keberanian para pengikut Syiah disandarkan pada dorongan, bantuan, serta kerja intelijen Kedutaan Besar Iran. (lihat http://www.nahimunkar.com/kh-athian-ali-annas-dukung-pemerintah-sudan-tutup-pusat-kebudayaan-iran/ ).

By nahimunkar.com

«
Previous
Posting Lebih Baru
»
Next
Posting Lama
Pages 21123456 »

Tidak ada komentar

Leave a Reply